ARTIFICIAL INTELLEGENCE DAN MANFAATNYA BAGI LINGKUNGAN
Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi bidang penting untuk mengatasi sebagian besar masalah kelestarian lingkungan seperti keanekaragaman hayati, energi, transportasi, dan pengelolaan air. Penelitian keanekaragaman hayati telah mengembangkan pembelajaran mesin atau solusi pemprosesan bahasa alami untuk memprediksi jasa ekosistem. Aplikasi kecerdasan buatan dan model pembelajaran mesin semakin banyak digunakan untuk memprediksikan dan mengoptimalkan konservasi lingkungan.
Permasalahan lingkungam hidup global pada abad ke-21 membuat Artificial Intellegence (AI) dikenal sebagai bidang penelitian yang penting untuk mengatasi sebagian besar tantangan kelestarian lingkungan saat ini. Seperti yang pertama kali diciptakan oleh McCarthy pada tahun 1956, AI didefinisikan sebagi ilmu dan teknik pembuatan mesin cerdas. Pada dasarnya, ilmu komputer adalah bidang domain yang mencakup AI, dan kinerjanya didasarkan pada pembelajaran masa lalu yang berkaitan dengan peningkatan tingkat keberhasilan dalam memecahkan masalah lingkungan. Seperti yang didefinisikan oleh Poole dkk, mencatat bahasa mesin AI belajar dari pengalaman ketika melakukan tugas yang dimulai oleh manusia dalm proses penyesuaian terhadap masukan baru sambil menghadapi tantangan lingkungan. Oleh karena itu, di era dunia digital saat ini, berbagai keterbatasan pemikiran manusia telah diatasi melalui AI ke dunia baru dimana mesin cerdas dengan otak buatan dibuat untuk bergabung dengan otak normal.
Mengatasi tantangan kelestarian lingkungan merupkan hal yang rumit, namun dengan diperkenalkannya AI, sebagian besar masalah lingkungan yang umum menjadi mudah untuk diatasi dengan menempatkan kepentingan masyarakat dalam tindakan. Kelestarian lingkungan seperti yang didefinisikan oleh Morelli dan Nishant et al. Sayangnya, dunia saat ini berada dalam kondisi yang kritis terkait dampak pemansasn global dan perubahan iklim dan perlu adanya tindakan untuk menggunakan produk - produk yang ramah lingkugan.
AI dan kelestarian lingkungan secara garis besar bertujuan untuk mengatasi sebagian besar permasalahan lingkungan global dan regional saat ini, kecerdasan buatan digunakan di berbagai bidang seperti keanekaragaman hayati, air, energi, dan transportasi, meskipun banyak dari bidang tersebut telah menembus setiap kategori dan terus berkembang. Namun terdapat kebutuhan untuk mengkonsolidasi literatur yang ada hubungannya dengan penggunaan AI dalam transportasi dan keanekaragaman hayati. Patut ditekankan bahawa pengunaan AI untuk kelestarian lingkungan di berbagai bidang seperti keanekaragaman hayati, air, energi, dan transportasi tidak banyak dilakukan. Ini merupakan kesenjangan penelitian yang penting mengenai bagaimana AI dimanfaatkan untuk mencapai kelestarian lingkungan, seiring dengan kita mengetahui bagaimana AI mengatasi tentangan lingkungan di bidang keanekaragaman hayati, air, energi, dan transportasi untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Seperti yang ditunjukan pada gambar berikut.
Sebagaiman didefinisikan oleh Strelkova dan Pasichnyk, Artificial Narrow Intellegence (ANI) adalah mesin yang dilatih untuk tugas tertentu dan dapat mengambil keputusan hanya dalam satu bidang. Juga dikenal sebagai AI kuat. Artificial General Intellegence (AGI) adalah kecerrdasan sintetik sejati, menurut Wang dan Goertzel. Bagi mereka, Artificial General Intellegence adalah tahapan dalam evolusi Artficial Intellegence, dimana mesin memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan seperti layaknya manusia, sebagai contoh adalah mobil otonom. Mendefinisikan Artificial Intellegence (ASI) sebagai tingkatan atau tahapan kecerdasan buatan dimana jenis yang dimiliki otak jauh lebih cerdas dibandingkan dengan otak manusia yang terbaik dalam berbgai bidang, mulai dari kecerdikan dalam sains serta kebijaksanaan umum dan keterampilan sosial. Dengan AI, perusahaan sama - sama memecahkan masalah melalui interaksi otonom misalnya robot untuk mengatasi atau memecahkan tantangan lingkungan seperti contoh kasus membuang limbah demi meningkatkan kinerja kelestarian lingkungan.
Pencapaian kelestarian lingkungan dalam berbagai tema seperti keanekaragaman hayati, energi, transportasi, dan air. Namun, diperlukan berbagai intervensi untuk mengukur dampak positif dan negatif kecerdasan buatan terhadap kelestarian lingkungan. Untuk memastikan kelestarian lingkungan dan nilai nyata yang dapat dihasilkan AI bagi generasi sekarang dan masa depan, penelitian di masa depan harus lebih fokus pada mengatasi tantangan penerapan masing-masing teknologi AI secara terpisah termasuk penerapannya. Oleh karena itu, implikasinya adalah solusi keberlanjutan di berbagai bidang seperti keanekaragaman hayati, energi, transportasi, dan air dapat lebih diterapkan. Kebijakan harus mencerminkan kebutuhan.
Sumber : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666188822000053
https://youtu.be/mJ6rjJiIHyo?si=-v2viGV7nBsmgD8h
Komentar
Posting Komentar